PKS : Pemprov DKI Jangan Cuma Jadi Relawan Banjir
Unknown
06.31
0
DPC PKS CIRACAS - Jakarta (25/2) Banjir yang terjadi di wilayah kelapa gading beberapa saat lalu menjadi perhatian Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD DKI Jakarta dalam pertemuan Rapat Kerja Komisi D dengan pihak Pemprov DKI Jakarta saat membahas bencana banjir di Kepala Gading Jakarta Utara, Senin (23/2). Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta yang membidangi Pembangunan Rifkoh Abriani, mengutarakan keprihatinannya atas masalah banjir yang kian meluas dan belum memiliki solusi yang tepat.
Perencanaan yang dimiliki pemprov sebenarnya sudah baik, namun pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai dengan yang ada di lapangan. Rifkoh juga meminta pihak Pemprov jangan hanya menjadi relawan yang membantu disaat ada bencana saja tapi juga memberikan solusi bagi pencegahan banjir di beberapa wilayah yang menjadi langganan banjir.
Perencanaan yang dimiliki pemprov sebenarnya sudah baik, namun pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai dengan yang ada di lapangan. Rifkoh juga meminta pihak Pemprov jangan hanya menjadi relawan yang membantu disaat ada bencana saja tapi juga memberikan solusi bagi pencegahan banjir di beberapa wilayah yang menjadi langganan banjir.
“Wilayah Kelapa Gading akan selalu banjir jika penyebabnya tidak diselesaikan,” ujar politisi perempuan PKS asal dapil Jakarta Selatan VIII tersebut, Selasa (24/2).
Selain itu, lanjut Rifkoh, fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) di Kelapa Gading hingga saat ini tidak diketahui keadaannya, padahal fasos dan fasum di wilayah Kelapa Gading dapat dimaksimalkan sebagai wilayah resapan.
Pembangunan yang tidak fokus dan terkendali, kata Rifkoh, juga dinilai menjadi penyebabnya. Banyaknya gedung yang dibangun menyebabkan sumber resapan menjadi berkurang. “Pihak Pemprov harus berani berhadapan dengan para pengembang,” tutup Rifkoh.
Sumber: Humas Fraksi PKS DKI Jakarta
Selain itu, lanjut Rifkoh, fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) di Kelapa Gading hingga saat ini tidak diketahui keadaannya, padahal fasos dan fasum di wilayah Kelapa Gading dapat dimaksimalkan sebagai wilayah resapan.
Pembangunan yang tidak fokus dan terkendali, kata Rifkoh, juga dinilai menjadi penyebabnya. Banyaknya gedung yang dibangun menyebabkan sumber resapan menjadi berkurang. “Pihak Pemprov harus berani berhadapan dengan para pengembang,” tutup Rifkoh.
.jpg)
Tidak ada komentar