Islam Membenci Tertawa , Yuk Simak Hukum Tertawa Dalam Islam
Unknown
04.51
1
DPC PKS CIRACAS - Sebagian Muslimin ada yang memahami agama Islam adalah agama yang membenci tawa, canda dan hiburan, ajaran Islam mengharuskan penganutnya senantiasa bersikap ‘serius’ dan ‘kaku’ dalam setiap kondisi. Pemahaman ini terbentuk karena beberapa faktor diantaranya fenomena sikap sebagian orang-orang yang menganggap dirinya ‘agamis’, sikap kasar dan ‘kaku’ dalam bersikap, berkatadan berinteraksi. Faktor lain, karena keliru memahami beberapa nash Al-Qur’an dan hadits,misalnya keliru memahami hadits Rasul saw: ‘jangan memperbanyak tawa, karena banyak tawa itu bisa mematikan hati’. (HR. Ahmad).Hadits lain misalnya: ‘celaka bagi orang yang bercerita agar manusia tertawa maka ia berdusta, celaka baginya, celaka baginya”. (HR. Ahmad).Apa yang dilarang Rasul dalam hadits tersebut adalah tawa yang berlebihan dan guyonan dusta.
Kebutuhan manusia
Tertawa adalah kekhususuan sifat manusia. Hewan tidak bisa
tertawa, karena tawa adalah respon dari satu bentuk pemahaman terhadap
perkataan, gambar atau sikap yang dilihat atau didengar yang menyebabkan tawa.
Islam sebagai agama fitrah tidak mencerabut kecenderungan
manusia terhadap canda, rehat dan tawa, Islam menyambut segala perkara yang
bisa menjadikan hidup terasa indah, dan menginginkan agar seorang Muslim
memiliki rasa optimis dan indah, dan tidak menyukai seorang Muslim berkarakter
pesimis dan negatif yang selalu melihat manusia dan kondisi di sekitarnya
dengan pandangan hitam dan negatif.
Kabutuhan manusia terhadap canda adalah kebutuhan fitrahnya.
Jika dikatakan bahwa hukum dasar canda dan tawa itu tercela, maka Imam Ghazali
pernah menjawab pernyataan serupa dengan: “Tetapi Dunia itu seluruhnya canda
dan main-main, dan bersenang-senang dengan istri juga termasuk canda kecuali
al-hiratsah (menggauli istri) sebagai sebab lahirnya keturunan, begitu juga
canda yang tidak mengandung keji hukumnya halal, hal tersebut juga disampaikan
Rasulullah dan para Sahabatnya.
Canda dan hiburan bisa membuat hati rehat, meringankan beban
pikiran, dan tabiat hati jika lelah bisa membuta. Mengistirahatkan hati bisa
membuatnya kembali semangat dan kuat. Siapa yang senantiasa berfikir, melakukan
kerja pikiran misalnya perlu berlibur sehari, karena libur sehari bisa
membuatnya semangat menjalankan hari-hari berikutnya. Karena itu juga mengapa
Islam melarang untuk melakukan shalat dalam waktu-waktu tertentu, tidak
sepanjang waktu boleh shalat. Kondisi ‘libur’ bisa menolong seseorang untuk semangat
melakukan amal. Tidak ada seorangpun yang mampu bersabar dalam kondisi terus serius,
karena komitmen senantiasa dalam kebenaran itu bisa terasa pahit kecuali bagi
para Nabi dan Rasul.
Canda atau hiburan itu bisa menjadi obat kepenatan, karena
itu hukumnya boleh, namun tidak sepatutnya memperbanyak canda dan tawa,
sebagaimana minum obat juga harus sesuai takaran, tidak boleh over dosis. Maka
berhibur dengan niat seperti disebutkan diatas bisa menjadi ibadah. (Ihya Ulumuddin, bab pendengaran).
Ada yang berdalil tentang keharaman canda dan gurau dengan
ayat yang berbunyi: “Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan
perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa
pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan
memperoleh azab yang menghinakan”. (QS. Luqman: 6). Pendapat haramnya canda
dan guaru berdasarkan ayat tersebut tidak benar, karena ayat tersebut tidak
mencela canda dan gurau, namun mencela siapa yang menjual hiburan untuk
menyesatkan manusia dari jalan Allah SWT dan menghina-Nya. Maka yang dicela
dalam ayat tersebut adalah maksud atau tujuan dari canda dan guaru tersebut,
bukan canda dan guarunya.Al-Qur’an menggandengkan canda dan gurau dengan perniagaan
–yang dilegalkan secara syari’at- dalam firman Allah SWT: “Dan apabila mereka
melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan
mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhutbah)”. (QS. Al-Jum’ah: 11).
Keteladanan Rasulullah
Teladan terbaik dalam hal ini adalah Rasulullah saw. Meski
beragam pikiran dan problematika dakwah yang beliau hadapi, beliau sesekali bercanda
dan berhibur dengan benar (jujur), hidup di tengah para Sahabatnya dengan seyogiyanya,
terlibat dengan mereka dalam suka, canda dan tawa sebagaimana terlibat dengan merekadalam
duka dan kesedihan.
Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit ra, beliau pernah diminta
untuk menceritakan kondisi Rasulullah saw. Maka beliau mengatakan: “Aku
adalah tetangga Rasulullah, aku yang menulis wahyu yang turun kepadanya, maka
jika kami berbicara tentang Dunia, beliau berbicara juga dengan kami, dan jika kami
berbicara tentang Akhirat, beliau berbicara juga dengan kami, dan jika kami berbicara
tentang makanan, iapun berbicara dengan kami”. (HR. At-Tabrani).
Diriwayatkan juga bahwa Rasulullah saw adalah orang yang paling humoris. (HR.
At-Tabrani).
Suatu ketika beliau bergurau dengan seorang perempuan tua
renta yang meminta didoakan agar masuk Surga. Maka Rasulullah bilang: “Wahai
ibu Surga tidak akan dimasuki oleh orang tua renta”. Maka perempaun tersebut
menangis karena memahami perkataan Rasulullah secara zahir (tekstual), maka
Rasulullah memahamkan kepadanya bahwa memang di Surga nanti tidak ada orang tua
renta, karena semuanya adalah orang-orang muda. Beliau membacakan firman Allah
SWT: Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan
langsung. Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan”.(QS. Al-Waqi’ah:
35-27). (HR. At-Tabrani)
Batasan canda dan hiburan
Canda dan hiburan merupakan perkara yang diperbolehkan agama.
Itu karena kebutuhan fitrah manusiawi kepada rehat yang bisa meringankan beban
hidup dan permasalahannya. Imam Ali ra berkata: “Istirahatkan hati dan
carilah baginya hiburan hikmah, karena hati bisa lelah seperti fisik. Canda
dan hiburan ini juga berperan untuk kembali menghadirkan semangat dan kekuatan
agar bisa terus melanjutkan amal dan perjalanan, sebagaimana seorang yang
mengistirahatkan hewan kendaraannya agar perjalananan bisa kembali dilanjutkan.
Namun demikian ada beberapa syarat dan batasan canda dan hiburan yang perlu
diperhatikan:
1.
Agar
tidak ada dusta. Rasulullah saw bersabda: “Celaka bagi orang yang bercerita
kemudian ia berdusta agar manusia tertawa, celaka baginya, celaka baginya”.(HR.
Ahmad). Rasulullah jika berguyon ia selalu berkata jujur.
2.
Tidak mengandung cacian dan makian terhadap orang atau pihak lain,
kecuali jika ia meridhai. Allah SWT berfirman: "Wahai orang-orang yang
beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh
jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang
mengolok-olokkan) “.(QS. Al-Hujuraat: 11). Rasulullah saw bersabda: “Cukuplah
menjadi perbuatan buruk seseorang jika ia mengejek saudaranya sesama Muslim”. (HR.
Muslim)
3.
Canda
yang tidak membuat takut dan panik. Abdurrahman bn Abu Ya’la berkata: “Sahabat
Rasulullah menceritakan kepada kami: Ketika mereka dalam perjalanan bersama
Rasulullah saw, seorang diantara mereka berdiri, sebagian Sahabat menuju bukit
bersamanya dan mengagetkannya, ia menjadi panik, maka Rasulullah bersabda:
tidak halal bagi seorang Muslim untuk menakuti saudaranya sesama Muslim”.
(HR. Ahmad). Diriwayatkan juga dari Nu’man bin Basyir, beliau berkata: “Kami
bersama Rasulullah dalam sebuah perjalanan, seorang Sahabat mengantuk di atas
kendaraannya, ada seorang Sahabat yang mengeluarkan busur panah dari tempatnya,
kagetlah Sahabat (yang mengantuk) tersebut, maka Rasulullah bersabda: “Tidak
sepatutnya bagi seorang Muslim menakuti saudaranya”. (HR. At-Tabrani).
4.
Canda
dan gurau pada tempatnya, tidak bergurau dalam situasi dan kondisi yang
mengharuskan serius, tidak tertawa dalam situasi dan kondisi yang mengundang
kesedihan. Setiap sikap ada situasi dan kondisi tersendiri, sebagaimanasetiap
tempat ada pernyataan dan sikapnya tersendiri. Termasuk kearifan adalah
meletakkan perkara pada tempatnya. Allah SWT mengecam sikap Musyrikin yang
tertawa ketika mendengar lantunan Al-Qur’an, padahal seharusnya mereka
menangis. “Maka apakah kamu merasa heran terhadap
pemberitaan ini?Dan kamu mentertawakan dan tidak menangis? “.(QS.
An-Najm: 59-61). Sebagaimana mereka dikecam karena menghina dan mencemooh Kaum
mukminin. “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang
menertawakan orang-orang yang beriman. Dan apabila orang-orang yang beriman
lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya. Dan apabila
orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan
gembira”.(QS. Al-Muthaffifin: 29-31).
5.
Canda dan tawa sewajarnya, batasan wajar yang diterima fitrah dan hati
yang sehat, canda yang bisa memberi dampak positif dansemangat beramal, serta
tidak mengenyampingkan hak-hak Allah SWT dan makhluk. Islam tidak menyukai
sikap berlebihan dan sikap melampaui batas dalam ibadah sekalipun, apalagi
dalam hal senda gurau. Maka Rasulullah melarang dalam
haditsnya: “Jangan banyak tertawa, karena banyak tawa itu bisa mematikan
hati”.(HR. Ahmad). Imam Ali ra pernah berkata: “Hadirkan canda dalam
pembicaraanmu, seperti engkau memberikan garam dalam makananmu”. Wallahu a’lam.
Penulis : Ustadz H. Ahmad Yani , Lc.MA.
saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
BalasHapusbekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan
saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan