Jauh Dimata Dekat di Do'a
Unknown
05.34
0
DPC PKS CIRACAS - Gelap gulita ditemani suara-suara jangkrik menyanyikan sebuah kidung malam. Aku tak bisa tidur, telinga rasanya ingin mendengarkan alunan nyanyian dan musik orkestra yang sedang melakukan pertunjukan malam ini. Orang –orang mungkin telah terlelap, hanya aku rasanya yang sulit memejamkan mata sendirian. Tak ada suara kendaraan disini, aku merasakan ketenangan. Inilah masa terbaik untuk menikmati sunyinya malam yang merupakan surga tahunan bagi warga kota. Aku duduk dipinggir danau berbekal senter, dan secangkir koffe di cangkir untuk menghangatkan badan ditengah dinginnya malam.
Sambil menatap karunia
tuhan dan menghitung iman yang kadang goyah ketika mata melihat seseorang yang
mengagumkan. Kuselipkan do’a agar mata terus terjaga dari pandangan maksiat dan
fitnah yang menggoyahkan iman. Lantunan dzikir
jadi senjata yang membasahi lisan agar hati kuat menjaga perasaan, pandangan,
dan tangan dari perbuatan syetan yang menjerumuskan.
Awan pekat hitam
diterangi cahaya rembulan menerangi malam perenungan. Ini bukan muhasabah,
lebih dari itu. Terbayang wajah wanita yang menggetarkan hati saat raga tak sengaja dipertemukan. Aku merasa khawatir, mata ini jadi perantara dosa karena memunculkan keingin tahuan, padahal belum pantas karena tak ada ikatan yang menyatukan, ini tipu daya syeitan. Simpan baik-baik kekaguman, kemaksiatan terlalu
lihai membodohi manusia agar terpedaya rayuan gombal syetan. Maka segeralah
jaga pandangan agar kita terselamatkan dari bahaya dosa dan kemaksiatan. Perbanyaklah dzikir dan juga membaca Al-Qur'an, biarkan jauh dimata dekat di do'a karena yang mulia memang butuh saling menjaga bukan saling menanam maksiat didunia. Di tengah malam, selipan do'a kepada dzat yang sangat mengagumkan jagalah agar do'a wanita sholehah menjadi pendampingku dapat menjadi kenyataan. (GNR)
Penulis : Gilang Norman Ramadhan
Tidak ada komentar