Adakah Empati di hatimu?
Unknown
05.32
0
DPC PKS CIRACAS - Kelaparan tetangganya mungkin bukan urusannya. Begitu juga lilitan hutang para masakin juga buka urusannya. Secara umum masyrakatnya tenggelam dalam praktek penindasan satu sama lain. Siapa yg kuat, dialah yang berkuasa. Tapi semua itu bukan urusannya.
Kekayaan, kedudukan dan kehormatan telah mencukupinya untuk berleha-leha di zona nyaman. Namun Allah telah memilihnya. Maka disemaikanlah dalam hatinya kepekaan yang tinggi. Kepedulian tiada terkira. Yang membuat angin kemanusian menyusup halus ke relung hatinya. Membisikan kalimat yang menggetarkan jiwa kepimpinannya.
"Duhai jiwa...jika bukan engkau? siapakah yang jadi pembela orang-orang tertindas?"
"Duhai jiwa... jika bukan engkau, siapakah yang mau menegakan kebenaran? Yg bersedia mengangkat bendera keadilan? Dan yg berani meruntuhkan kezaliman?
"Duhai jiwa... jika bukan engkau, siapakah yang mau menegakan kebenaran? Yg bersedia mengangkat bendera keadilan? Dan yg berani meruntuhkan kezaliman?
"Maka berdirilah lelaki mulia ini diantara orang-orang yang terdiam melihat kezaliman yang berdiri angkuh itu. Dan dibelanya orang yg teraniaya, kemudian diberi makan orang-orang yang lapar...dibayar hutang orang-orang yang terlilit hutang...dibebaskan budak...dan begitulah. Ia melakukannya hingga ia tertatih dan lelah.
Itulah sepenggal kisah Muhammad bin Abdullah sebelum digelari Rasulullah. Bermula dari empati lalu menjadi pemimpin sejati.
Duhai umat Khatimul Anbiya
Adakah Empati di hatimu?
Penulis : Indra
Tidak ada komentar