Tak Ada Harta Bukan Alasan Tak Berjihad (Abu Dzar Al- Ghifari)
Unknown
07.03
0
DPC PKS CIRACAS -
Di suatu awal pagi...
persiapan keberangkatan pasukan muslimin ke Tabuk sedang ramai-ramainya...
ada yang menyiapkan unta... kuda-kuda... pedang.. logistik dan sebagainya..
Sang Rasul mulia sangat bangga... kaum muslimin bersiap sedia tuk
bergerak ke medan laga...
Menyiapkan segala bekal yang ada
Agar tegak Islam Mulia atau Mati menggapai syuhada...
Mengingat jarak tempuh madinah-tabuk yang tak dekat (sekitar 700 km)
namun unta dan kuda terbatas...
maka Rasul pun pasang strategi...
Satu unta untuk 3 mujahid...
Satu kuda untuk 2 mujahid....
Tunggangi bergantian…
Mendengar instruksi tersebut…dengan sigap.. para mujahid mengatur dan
merapikan seluruh perbekalannya..
Beberapa orang tua yang telah renta, beberapa pemuda datang sambil
memohon pada Rasul saw : Ya Rasulullah, izinkan kami ikut… kami ingin
menutup hari-hari kami dengan kebaikan….
Rasulullah saw melihat kesungguhan dihati mereka, sambil menepuk
pudak mereka satu persatu, sang Rasul pun berujar: Maaf kan saya,
tiada lagi unta dan kuda yang tersisa untuk mengangkut anda…
Mereka beringsut mundur dari hadapan Rasul.. sambil berurai air mata..
mereka berujar.. Ampuni hamba ya ALLAH…
Abu Dzar ada di antara mereka yang tak terangkut ikut perang Tabuk..
namun semangat mudanya bergelegak.. dia bertekad dalam dada.. biarlah
aku tak ada unta dan kuda… namun aku punya asa..
Dalam diam, Abu Dzar menyiapkan perbekalan, sekantong kurma dan
sebilah pedang berhasil ia dapatkan..
Abu Dzar pun berazzam.. Duhai ALLAH, kuatkan langkah ini.. izinkan aku
bergabung dan berjuang bersama Rasul..
Bismillahi ALLAH hu akbar..
Abu Dzar mulai melangkah.. tidak dengan kuda..apalagi unta.. dia
melangkah bersama sepasang kakinya… dia terus menapaki gurun pasir…
sendiri.. sejenak bila lelah mendera, dia pun beristirahat.. dia makan
kurmanya.. namun biji kurma itu tak dia buang..dia letakkan kembali
biji kurma itu di tempatnya.. Duhai ALLAH… saksikanlah perjalanan ini…
Berhari-hari Abu Dzar melangkah… hingga tibalah saat itu .. perbekalan
telah habis… kurma yang cuma sekantung hanya tinggal biji… abu dzar
mulai mengulum biji-biji kurma yang dia simpan… Duhai ALLAH.. Kuatkan
langkah ini…
Rasulullah memandang di kejauhan padang pasir…Rasulullah melihat titik
itu.. Rasulullah berurai air mata melihat titik itu… titik yang
perlahan semakin tampak wujudnya.. wujud pemuda perkasa yang tak lemah
dengan keadaanya.. sambil lirih Belau berujar…”Rohimallahu Aba
Dzar..Yamsyi wahidan,wa yamutu wahidan, wa yub’atsu yaumal qiyamati
wahidan-Kasih sayang ALLAH untuk Abu Dzar.. Dia datang Sendiri, dia
mati pun sendiri dan di hari kiamat..dia dibangkitkan sendiri”..
Para Sahabat terkejut dengan sabda beliau.. sambil bertanya tanya… ada
apa ya Rasulullah ??.. lihat lah disana …”Rohimallahu Aba Dzar..Yamsyi
wahidan,wa yamutu wahidan, wa yub’atsu yaumal qiyamati wahidan”. Para
sahabat melihat kearah yang di tunjung Rasulullah… titik itu semakin
dekat… dengan teriakan takbir para sahabat menyambut sang titik yang
telah tampak menjadi sesosok Abu Dzar… bergema saat itu..pekikan
takbir…
pekikan perkataan … ”Rohimallahu Aba Dzar..Yamsyi wahidan,wa yamutu
wahidan, wa yub’atsu yaumal qiyamati wahidan “
Abu Dzar membuktikan ucapannya, Abu Dzar membuktikan azzamnya… Abu
Dzar membuktikan IMAN nya…
Dan ALLAH pun membuktikan.. ALLAH pun Memuliakan Abu Dzar..
Kemulian hadir.. bukan dengan tiba-tiba… tapi Kemuliaan Hadir dengan
Usaha dan Pembuktian IMAN..
Kemenangan Da’wah Harus di awali dengan Kemenangan Ruhiyah Para
Pemikul Amanah.. (Al Anfal:60)
Biarlah ALLAH yang Memuliakan kita.. Biarlah ALLAH yang memenangkan kita..
Penulis : Maulana Muchlis
Tidak ada komentar